Seperti anak kucing yang berteduh di bawah pohon seperti itulah aku saat berada di dekatnnya. Satu wajah dan satu nama yang biasa, anehnya bisa membuatku lebih dari diriku sendiri. Dia sahabat yang tak pernah berkata lelah ataupun marah, Dia selalu menjadi pohon. Bodohnya Dia yang tak pernah mengucap rasa ataukah aku yang tak pernah merasa. Terkadang saat jariku menari dan berhenti pada satu titik aku merasa tulisan ini seakan menunjukkan isyarat, tetapi aku tidak bisa mengartikannya dan akhirnya berlalu. Dia hanya diam, ya diam itu saja. Dan aku terus menarikan jariku. Sampai suatu saat pohon itu menemukan anak kucing lucu yang kuyup diguyur air langit, saat itu aku sedang berlari. Apa isyarat itu? aku tidak mengerti apa yang Tuhan coba isyaratkan. Sampai hari ini aku tetap berlari dan jariku tetap menari.
Kamis, 21 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar